Posted by : Unknown Selasa, 28 Oktober 2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu aspek yang memengaruhi keberlangsungan adanya pendidikan. Pendidikan tidak hanya focus terhadap nilai akademis namun perlu nilai non akademis yang keduanya dapat terintegrasi di dalam suatu lingkungan. Lingkungan beda dengan alam, alam merupakan konsep yang luas. Alam bisa diartikan sebagai ruang yang tidak berbatas. Seluruh isi semesta disebut alam, beda halnya dengan lingkungan. Lingkungan dalam segi bahasa inggris yaitu area atau circle, yang berarti lingkaran atau ruang lingkup dalam skala kecil. Maka dari itu lingkungan merupakan apa-apa yang disekeliling kita.
     Lingkungan pendidikan yang baik akan memengaruhi pribadi, dan kecerdasan anak didik yang baik pula. Lingkungan memberikan pengalaman kepada anak didik untuk mereka bisa berkembang dan tumbuh dengan nilai-nilai yang baik. Lingkungan yang baik didapatkan melalui proses perencanaan, tata kelola, dan tata letak yang baik. Oleh karena itu, manajemen sebagai aspek yang mendukung adanya perencanaan, pergerakan, dan tata kelola yang berintegrasi dengan lingkungan pendidikan agar tercipta suasana lingkungan yang saling berkaitan satu sama lain. Agar tercipta suasanya yang kondusif. Oleh karena itu, melihat hubungan antara manajemen dan lingkungan pendidikan yang saling terkait. Penulis termotivasi pikirannya untuk mengetahui lebih dalan apa yang dimaksud dengan Manajemen Lingkungan Pendidikan.


B.     Rumusan Masalah
Melihat latar belakang yang sangat membuat pikiran kita terbuka bahwa manajemen lingkungan pendidikan itu perlu. Maka saya merumuskan beberapa hal antara lain.
1.    Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2.    Apa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan?
3.    Apa yang dimaksud dengan manajemen lingkungan pendidikan?
4.    Bagaimana fungsi dalam mejalankannya?
5.    Apa tujuan dari manajemen lingkungan pendidikan?
6.    Bagaimana peranan manajemen lingkungan pendidikan dalam upaya membangun pendidikan?

C.     Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah dapat diketahui tujuan pembahasan materi ini yaitu.
1.    Mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen Lingkungan Pendidikan,
2.    Mengetahui fungsi, tujuan, dan peranan dari Manajemen Lingkungan Pendidikan,
3.    Sebagai bahan diskusi, mendalam tentang apa itu Manajemen Lingkungan Pendidikan.






BAB II
KAJIAN TEORI

A.     PENGERTIAN MANAJEMEN
 “Management is a distinct process consisting of planning, organising, actuating, and controling utilising in each both science and art, and followed in order to accomplish pre-determined objectives”[1]. Artinya manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Management is getting thing done through the efforts of other people”[2]. Artinya manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain.
Management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal”[3]. Artinya manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
Management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office“[4]. Artinya manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.

B.     PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan social.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), dan utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Selain itu, penataan lingkungan pendidikan tersebut terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan efektif.
Pada hakikatnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Teori pembelajaran konstuktivisme mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang  konsep yang diambil dari sumber – sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.

C.    MANAJEMEN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
a.  Pengertian
Jika kita melihat pengertian manajemen lingkungan pendidikan dalam sudut pandang bahasa yaitu terdiri dari kata “manajemen” yang berarti sebuah proses yang mempermudah pekerjaan untuk merealisasikan tujuan, dan “lingkungan pendidikan” yang berarti suatu kondisi dimana didalamnya terdapat seluruh aspek yang berhubungan dengan pendidikan dan pembelajaran. Maka dari kedua kata dan kalimat tersebut jika kita kaitkan dengan pengertian manajemen lingkungan pendidikan, dapat kita artikan bahwa manajemen lingkungan pendidikan adalah suatu proses dimana didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang terstruktur untuk mendukung proses pendidikan, agar peserta didik bisa berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya dengan hasil yang baik.

b.  Tujuan Manajemen Lingkungan Pendidikan
Adapun tujuan di dalam manajemen lingkungan pendidikan ialah.
a.      Proses pembelajaran lebih efektif, dimana peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar lebih dapat meresap apa yang telah diajarkan pendidik.
b.      Lingkungan yang nyaman secara fisik dan psikis bagi peserta didik, Nyaman fisik yaitu sarana dan prasarana belajar yang memadai dan menyenangkan. Sedangkan  nyaman psikis yaitu hubungan saling percaya, saling menghargai, saling membantu, bebas menyatakan pendapat, dan menerima perbedaan diantara peserta didik dan pendidik.
c.      Peserta didik merasakan kebutuhan belajar, artinya peserta didik menganggap tujuan belajar sebagai tujuannya sendiri dan dengan lingkungan belajar kondusif mempercepat berkembangnya potensi anak.
d.      Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan belajar, artinya peserta didik aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar.
e.      Berpusat pada pengalaman, artinya wajib belajar mengalami secara langsung atau tidak langsung proses belajar dan menggunakan pengalamannya secara tepat.
f.       Wajib belajar menerima umpan balik yang tepat untuk menilai keberhasilan mereka mencapai tujuan.

c.   Fungsi Manajemen Lingkungan Pendidikan
Secara umum fungsi manajemen lingkungan pendidikan adalah membantu mengatur tata kelola lingkungan pendidikan dalam hal ini didalam sebuah institusi formal kepada peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Seperti diketahui, proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi bahwa tumbuh kembang itu mungkin berlangsung lambat dan menyimpan dari tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan mengendalikan lingkungan itu sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu serta dengan daya/dana yang seminimal mungkin. Dengan demikian diharapkan mutu sumber daya manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat diwujudkan apabila setiap lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya.


D.    PERAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.
Di dalam proses-proses pembentukan mutu pendidikan melalui tata kelola lingkungan pendidikan dalam hal ini lingkungan sekitar sekolah, universitas, maupun lembaga non-formal. Menghasilkan efek-efek yang baik bagi masyarakat di sekitar dan peserta didik di lingkungan pendidikan, adapaun efek-efeknya yaitu:
1.    Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
2.    Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
3.    Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali keterampilan.
4.    Kepentingan kerja di lingkungan masyarakat Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.












BAB III
HASIL OBSERVASI

A.     GAMBARAN UMUM
Penelitian dan pengamatan yang saya lakukan di dua sekolah antara lain di Sekolah Menengah Atas Negeri 43 Jakarta yang beralamat di jalan Minangkabau dalam, manggarai, Jakarta Selatan. Dan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta yang beralamat di jalan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kedua sekolah ini merupakan sekolah yang berada di suatu kecamatan, dengan latarbelakang dan lingkungan yang berbeda. Maka dari itu, saya melakukan kegiatan di kedua sekolah tersebut bertujuan untuk mengungkap apa perbedaan-perbedaan yang ada di kedua sekolah tersebut dengan melakukan observasi mengenai tata letak ruang, entah itu ruang kelas, lingkungan fisik sekolah, tata cara guru memperlakukan anak muridnya, sampai kepada cara mereka bergaul dengan teman sebayanya. Sehingga dari kejadian-kejadian diatas, saya bisa merasakan apa pengaruh yang terjadi kepada sifat dan prilaku mereka dalam berinteraksi melalui proses pembelajaran dan pengajaran yang merupakan hasil dari mereka berinteraksi kepada lingkungannya.

B.     ANALISIS HASIL PENGAMATAN DAN PENELITIAN
Lingkungan yang dalam bahasa berarti sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung disuatu daerah atau tempat. Lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan peserta didik. Peserta didik (Manusia) memiliki kemampuan yang dapat dikembangakan melalui pengalaman, dan pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi manusia dengan lingkungannya.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri anak yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Disini saya membagi lingkungan pendidikan menjadi 3 aspek seputar lingkungan untuk saya mewawancarai seorang guru SMAN 43 Jakarta yang bernama bu siswi, beliau merupakan seorang guru bimbingan dan konseling serta anggota dari kesiswaan sekolah. Adapun aspeknya yaitu:
1.    Orang-orang yang berada di lingkungan sekolah
2.    Benda-benda yang terpasang di lingkungan sekolah
3.    Keadaan-keadaan yang mendukung atau tidak mendukung di lingkungan sekolah.
Teknik penelitian menggunakan teknik wawancara dengan sedikit penambahan materi yang di bicarakan. Adapun point-point pertanyaan yaitu:
1.    Kriteria penyusunan siswa yang berada di dalam kelas.
2.    Design ruangan kelas yang mendukung kegiatan siswa dalam belajar.
3.    Letak sekolah dengan lingkungan yang dekat dengan pasar.
4.    Benda-benda yang menempel di sudut-sudut gedung sekolah yang memiliki makna dan manfaat tertentu.
Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan melalui proses wawancara ini membuahkan hasil bahwa, setiap proses pengentry-an atau pemasukan siswa kedalam kelas tidak diproses langsung oleh pihak sekolah, dimana proses pemasukan siswa kedalam kelas dilakukan online oleh pemerintah dengan cara acak yang membuat keadaan didalam kelas menjadi,
1.    Semua siswa sama rata dalam hal akademik maupun financial.
2.    Tidak adanya kesenjangan didalam hal akademik maupun financial.
3.    Semua kelas yang ada, semua turut aktif didalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini didalam kelas tidak adanya kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan-kemampuan mereka, semua turut bergabung di dalam berinteraksi satu sama lain.
     Benda-benda yang terpasang didalam kelas juga turut berperan secara pasif demi mendukung proses pendidikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa, ruangan yang ideal didalam proses pembelajaran adalah ruang yang memiliki kriteria sebagai berikut.
1.    Ruangan harus bersih,
2.    Tersedia ruangan khusus untuk belajar,
3.    Perabotan dan peralatan dalam ruangan tertata dengan baik dan menarik untuk dinikmati,
4.    Mempunyai penerangan yang baik, dari sinar matahari dan lampu,
5.    Tersedia meja belajar,
6.    Sirkulasi udara berjalan baik,
7.    Suhu udara tida terlalu panas, atau sebaliknya menggigilkan,
8.    Jauh dari kebisingan.
Keadaan lingkungan sekolah juga turut berperan dalam proses pendidikan, dimana jika keadaan di lingkungan tidak kondusif maka kondisi ruang belajar tidak akan kondusif dikarenakan oleh faktor-faktor yang bisa membuat ketidak fokusan dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor lingkungan sekolah meliputi,
1.    Siswa yang berperan didalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
2.    Faktor luar lingkungan sekolah yang banyak menimbulkan kebisingan.
3.    Faktor keadaan ruang belajar yang kurang memadai.
4.    Dan cara mengajar guru atau pendidik yang otoriter sehingga materi pembelajaran tidak dapat disampaikan dengan baik.
Dari aspek-aspek pendukung diatas, maka proses pembelajaran dan lingkungan yang baik dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, orang-orang yang terkait dalam proses pembelajaran, dan design ruangan kelas. Jika aspek-aspek tersebut bisa dikelola dengan baik, maka kondisi pembelajaran yang ada di sekolah tersebut bisa menghasilkan hasil yang baik, dan dengan hasil yang baik maka lingkungan masyarakatpun otomatis bisa merasakan efek dari keberhasilan me-manage lingkungan pendidikan yaitu manusia-manusia yang mempunyai pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan, peka terhadap lingkungan, mempunyai integritas tinggi, dan mempunyai nilai-nilai akademis maupun non akademis yang tinggi karena hasil dari proses belajar. Karena Belajar diawali dengan adanya rangsangan sensoris dari lingkungan. Manusia secara terus menerus menerima kesan-kesan baru dari lingkungan melalui penginderaan yakni melalui: mata, telinga, hidung, kulit sebagai pintu gerbang masuknya pengetahuan pada manusia. Sebagian besar kesan dan pengetahuan manusia dipelajari dengan tanpa sengaja.








[1] George R. Terry
[2] Koontz and Donnel (1972).
[3] Millet (1954).
[4] Kimball and Kimball (1951).

{ 1 komentar... read them below or add one }

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © MANAJEMEN PENDIDIKAN -xMyth- Powered by Blogger - Designed by Rifqi Pradana -